Saturday, June 5, 2010

And suddenly i realize that i'm in Jakarta (again)

Jakarta selalu menjadi kota yang sangat menggoda, terutama untuk para pencari kerja. Banyak orang yang datang dari pelosok tanah air lainnya dan mengadu nasib di Jakarta dengan beribu macam alasan. Jakarta punya daya tarik yang sangat memikat sehingga setiap tahun ribuan bahkan ratusan orang pindah dan hidup di Jakarta.
Saya bukanlah satu dari ribuan orang tersebut. Walaupun Jakarta menawarkan peluang dan kesempatan kehidupan yang luar biasa, saya selalu mempunyai banyak alasan mengapa Jakarta hanya ingin saya jadikan tempat liburan atau tempat persinggahan saja. Tetapi pilihan dan pendirian saya itu akhirnya berubah ketika di bulan Desember 2009, lewat pengumuman online, saya melihat nomor ujian saya tercantum di pengumuman penerimaan pegawai pemerintah untuk satu kementrian yang cukup bergengsi. Saya menjadi CPNS, dan tidak ada pilihan lain, saya harus tinggal di Jakarta, karena kantor utama untuk kementrian itu letaknya di Jakarta, dan tidak ada di propinsi-propinsi lainnya (kecuali di Papua dan DIY Yogyakarta)...
Sejak awal tahun 2010, tepatnya tanggal 3 Januari 2010 saya pindah ke Jakarta, dan mengadu nasib di Jakarta. Sejauh ini, saya bersyukur karena lingkungan pekerjaan saya saat ini sangat bersahabat. Teman-teman dan suasana kerjanya membuat saya cukup betah... Yah, cukup betah sampai kejadian beberapa hari yang lalu,,,,,,,
Adalah alat transportasi yang saya gunakan, angkot dan busway, dan setiap harinya saya melakukan rutinitas yang sama. Saya turun dari angkot di stasiun Karet, dan kemudian naik busway ke daerah bundaran senayan..

Hari itu adalah hari biasa, seperti hari-hari rutin lainnya, saya berjalan kaki dengan santai setelah turun dari angkot. Hari itu saya sedang malas naik busway, dan memilih untuk naik taksi, oleh karena itu saya harus berjalan lebih jauh di jembatan penyeberangan Karet-Cassablanca. Entah apa yang salah, tiba-tiba saja saat saya hampir tiba di ujung jembatan penyeberangan, saya terpeleset dan jatuh.... dengan satu tas di pundak kanan dan satu tas laptop di tangan kiri, saya kehilangan keseimbangan dan terduduk di jembatan penyeberangan,, lutut saya luka, jempol kanan saya mengeluarkan darah, dan saya merasa sakit di paha kanan saya,,

sempat terdiam sesaat, sambil mencoba untuk bangkit, berdiri dan mencoba menyeimbangkan diri lagi sebelum berjalan lagi,,

saat saya diam, saya memperhatikan sekeliling, dan menyadari bahwa semua orang yang berjalan lalu lalang di kiri dan kanan saya cuek saja, walaupun mereka melihat saya, mereka seolah-olah tidak melihat dan tetap melanjutkan perjalanannya...

teringat kembali dua tahun yang lalu, di saat saya jatuh di jembatan penyeberangan, masih di jakarta, saat hujan, dan kejadian yang sama terulang, tidak ada yang menolong saya, semua orang berjalan melewati saya seolah olah tidak ada kejadian apa-apa, dan saat itu sebenarnya merupakan saat dimana saya berjanji dalam hati saya, saya tidak mau tinggal di Jakarta, dengan satu alasan yang sangat sederhana, sebagian orang-orang Jakarta sudah terlalu individualis dan tidak lagi punya kepekaan terhadap orang-orang di sekitarnya,,,

dan hari itu saya sadar, saya ada di Jakarta,,,,, Welcome!





@ RS

No comments:

Post a Comment