Sunday, June 6, 2010

Indonesia and Public Diplomacy

Postingan ini saya buat di sela sela sesi dasar-dasar diplomasi yang dibawakan oleh Direktorat Diplomasi Publik, di Kementrian tempat saya bekerja saat ini. Topik yang sangat menarik karena pematerinya membawakan topik ini dengan sangat attractive. saya sangat menikmati topik ini, karena sebenarnya saya sudah punya beberapa pertanyaan terkait dengan diplomasi publik, yang sangat terkait dengan promosi dan pencitraan Indonesia di luar negeri.

Pemaparan pagi ini kemudian lebih berfokus kepada bagaimana, sebagai direktorat yang memang bertugas untuk melakuk
an diplomasi kepada pihak-pihak di luar Indonesia, mereka melakukan upaya dan kegiatan-kegiatan yang tujuan akhirnya adalah untuk membentuk persepsi dan citra tentang Indonesia.

Saya tergelitik untuk kemudian memperta
nyakan sampai sejauh mana peran mereka dalam memberikan pemahaman dan membentuk opini, termasuk memberikan update tentang apa yang terjadi di Indonesia kepada pelajar-pelajar yang sedang melakukan studi di luar negeri serta kepada orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri. sebagai frontliner dan sumber informasi utama, mereka sudah selayaknya mendapatkan briefing tentang Indonesia, sehingga ketika media dan pemberitaan menayangkan kejadian-kejadian yang, in a way, tidak berpihak kepada Indonesia, mereka akan menjadi "diplomat" yang tau bagaimana merespon pertanyaan yang dikemukakan oleh rekan sekerja atau teman kuliah mereka. Dan dengan begitu, peran para pelajar dan pekerja Indonesia di luar negeri sebagai non state actor diplomacy akan semakin efektif.

an alternative to enjoy a cloudy Sunday...


Terinspirasi oleh view di luar tempat saya duduk saat ini, saya kemudian membiarkan jari saya beradu dengan keyboard laptop dan menuliskan apa yang sedang saya lakukan saat ini.

Yup, saat ini saya sedang duduk di sebuah kafe yang letaknya dekat dengan bundaran Hotel Indonesia, lebih tepatnya lagi sebuah kafe di dalam toko buku dan alat2 tulis yang cukup terkenal di Indonesia. Kafe ini cukup strategis, dari segi lokasinya; selain itu kafe ini juga cukup nyaman,tempat duduknya membuat orang-orang betah duduk berjam jam, ditemani laptop, buku, atau blackberry, dan segelas minuman segar serta light meals.

Saturday, June 5, 2010

And suddenly i realize that i'm in Jakarta (again)

Jakarta selalu menjadi kota yang sangat menggoda, terutama untuk para pencari kerja. Banyak orang yang datang dari pelosok tanah air lainnya dan mengadu nasib di Jakarta dengan beribu macam alasan. Jakarta punya daya tarik yang sangat memikat sehingga setiap tahun ribuan bahkan ratusan orang pindah dan hidup di Jakarta.
Saya bukanlah satu dari ribuan orang tersebut. Walaupun Jakarta menawarkan peluang dan kesempatan kehidupan yang luar biasa, saya selalu mempunyai banyak alasan mengapa Jakarta hanya ingin saya jadikan tempat liburan atau tempat persinggahan saja. Tetapi pilihan dan pendirian saya itu akhirnya berubah ketika di bulan Desember 2009, lewat pengumuman online, saya melihat nomor ujian saya tercantum di pengumuman penerimaan pegawai pemerintah untuk satu kementrian yang cukup bergengsi. Saya menjadi CPNS, dan tidak ada pilihan lain, saya harus tinggal di Jakarta, karena kantor utama untuk kementrian itu letaknya di Jakarta, dan tidak ada di propinsi-propinsi lainnya (kecuali di Papua dan DIY Yogyakarta)...
Sejak awal tahun 2010, tepatnya tanggal 3 Januari 2010 saya pindah ke Jakarta, dan mengadu nasib di Jakarta. Sejauh ini, saya bersyukur karena lingkungan pekerjaan saya saat ini sangat bersahabat. Teman-teman dan suasana kerjanya membuat saya cukup betah... Yah, cukup betah sampai kejadian beberapa hari yang lalu,,,,,,,
Adalah alat transportasi yang saya gunakan, angkot dan busway, dan setiap harinya saya melakukan rutinitas yang sama. Saya turun dari angkot di stasiun Karet, dan kemudian naik busway ke daerah bundaran senayan..

Hari itu adalah hari biasa, seperti hari-hari rutin lainnya, saya berjalan kaki dengan santai setelah turun dari angkot. Hari itu saya sedang malas naik busway, dan memilih untuk naik taksi, oleh karena itu saya harus berjalan lebih jauh di jembatan penyeberangan Karet-Cassablanca. Entah apa yang salah, tiba-tiba saja saat saya hampir tiba di ujung jembatan penyeberangan, saya terpeleset dan jatuh.... dengan satu tas di pundak kanan dan satu tas laptop di tangan kiri, saya kehilangan keseimbangan dan terduduk di jembatan penyeberangan,, lutut saya luka, jempol kanan saya mengeluarkan darah, dan saya merasa sakit di paha kanan saya,,

My first time writing


Tidak seperti orang-orang lain yang sudah menulis blog sejak beberapa lama, saya baru saja tiba2 punya keinginan untuk menulis. Well, sebenarnya ini bukan blog pertama yang saya punyai, saya sudah pernah punya dua io blog, satu di Friendster, dan satunya lagi di Multiply, tapi blog itu sudah tidak pernah saya update lagi sekitar dua tahun belakangan ini...

Dan saat saya ingin mencoba menulis lagi, dengan begitu banyaknya cerita yang ada di kepala saya yang ingin saya tuangkan, saya hanya punya satu harapan, bahwa blog ini hanya akan merupakan cerita dan sisi lain dari diri saya, kisah-kisah sehari hari yang saya alami, pandangan-pandangan saya tentang kehidupan, yang tidak akan terlalu ekstrem terhadap suatu permasalahan,,



Jakarta, June 5, 2010

@ RS