Walaupun
saya menghabiskan waktu akhir tahun bukan di ibukota Jakarta, namun kemeriahan
perayaan menyambut tahun baru tidak kalah semarak dengan siasana ibukota.
Makassar, kota yang terletak di Indonesia bagian timur ini ternyata juga
memiliki euforia yang gegap gempita. Bunyi dan kilauan semarak kembang api di
udara tidak hanya dapat disaksikan di pusat kota Makassar, ataupun tempat
tempat umum yang menjadi titik keramaian, di sekitar rumah saya pun, perayaan
menyambut tahun baru sudah dimulai sekitar pukul 11.45 malam dengan kilauan
kembang api dan bunyi sahut menyahut yang tidak pernah berhenti.
Tapi
saya tidak ikut melakukan perayaan seperti itu. Tahun baru bagi saya dan
keluarga artinya berkumpul bersama di rumah, dan melakukan ibadah penutupan
tahun bersama sama. Kebiasaan ini sudah berlangsung hampir seumur hidup saya.
Kami biasanya mengikuti ibadah akhir tahun di gereja pada jam ibadah terakhir
terlebih dahulu sebelum melanjutkan dengan ibadah bersama di rumah. Hari itu,
31 Desember 2011, seperti biasa kami melakukan ibadah tutup tahun bersama, tapi
bukan lagi di rumah oma, melainkan di rumah kami sendiri (karena oma saya sudah
meninggal setahun yang lalu). Baru saja kami mulai ibadah, bunyi kembang api
sudah mulai memekakkan telinga, tentu saja cukup memecah konsentrasi saya.
Sembari mengikuti ibadah, pikiran saya melayang ke luar rumah, dimana para
tetangga sedang sibuk dengan stok kembang api mereka merayakan tahun baru....
Saya
senang dengan semangat yang mereka miliki. Mungkin bukan hanya tetangga saya
saja, tapi juga semangat seluruh masyarakat Indonesia. Saya percaya, dengan
berbagai cara masing masing merayakan pergantian tahun, itu artinya kita masih
memiliki harapan bahwa tahun yang baru akan mendatangkan kebaikan, memberikan
jawaban atas pertanyaan, memberikan realisasi atas mimpi ataupun usaha yang
dilakukan, semuanya dengan tujuan agar apapun yang terjadi bisa lebih baik dari
tahun sebelumnya.... Bagi rakyat kecil, tahun yang baru mungkin berisikan
harapan terhadap adanya perbaikan nasib, peningkatan pendapatan, perbaikan
kualitas kehidupan. Di sisi lain, tahun baru bagi para pengusaha kelas kakap
mungkin dapat berarti realisasi proyek yang nominalnya fantastis...
Apapun
itu,apabila saya boleh menorehkan sedikit harapan di tahun yang baru, saya
berharap agar saya bisa menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi orang orang
di sekeliling saya, terutama yang membutuhkan bantuan, saya dapat menyikapi
permasalahan dengan semakin bijak dan dewasa, saya dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawab di dunia pekerjaan dengan lebih optimal dan profesional...
Sedikit
titipan harapan untuk negeri ini, mudah2an tahun yang baru berarti peningkatan
kualitas sumber daya masyarakat secara keseluruhan, terutama masyarakat akar
rumput, dengan begitu upaya yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat
benar benar dirasakan... Pembangunan yang pro poor dan pro growth tidaklah
kemudian hanya menjadi slogan atau jargon yang semata mata didengungkan.. Agar
semangat dan optimisme tahun yang baru tidak menjadi euforia yang utopis, namun
dapat terlihat dari senyum yang tersungging di wajah setiap orang selama tahun
2012
Selamat
tahun baru 2012, selamat memasuki tahun yang penuh dengan harapan, biarlah
semua dapat menjadi lebih baik di tahun ini, Semoga!!!!
Somewhere
on my way to Jakarta from Ngurah Rai Airport
No comments:
Post a Comment